Padang | Duka dan air mata masih mewarnai kehidupan masyarakat Sumatera Barat (Sumbar), betapa tidak di tengah “gempuran” bencana alam yang berulang kali terjadi, terbaru bajir dan longsor kembali mengepung kawasan Lembah Anai, Nagari Singgalang, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sabtu dini hari 11 Mei 2024. Akibatnya badan jalan di kawasan itu pun terban lantaran tingginya curah hujan, sehingga air sungai meluap dan mengikis badan jalan tersebut.
Dari pantauan wartawan media ini, hingga Rabu 15 Mei 2024, akses jalan masih terputus total sehingga pengendara diminta melewati jalur alternatif lewat Malalak atau memutar ke Solok.
Sementara untuk melewati jalur Kelok 44 dan Solok membutuhkan waktu lebih lama karena jalan memutar. Via Kelok 44 dari Padang memutar ke Padang Pariaman, Lubuk Basung Agam, Maninjau Agam dan kemudian Kelok 44 dan baru Bukittinggi. Sedangkan via Solok, memutar ke Kabupaten Solok, Singkarak, Agam dan Bukittinggi.
Melihat realita kerusakan yang sangat parah, pemerintah melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumbar belum bisa memastikan berapa lama jalan Nasional Padang-Bukittinggi via Lembah Anai bisa dilalui kendaraan kembali, membutuhkan kajian lebih dalam agar penanganan nantinya bisa lebih tepat.
Kendati demikian, kata Kepala BPJN II Sumbar, Tabrani pada wartawan, pihaknya sudah survey ke lapangan bersama tim dari Jakarta.
“Sedikitnya ada 16 titik jalan nasional Padang-Bukittinggi via Lembah Anai yang rusak. Dua titik putus total," ungkap Tabrani.
Celakanya pasca musibah putusnya jalan tersebut isu miring pun diarahkan pada pihak Kementrian PUPR yang disebut bergerak lambat dalam menangani masalah. Namun begitu Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perkumpulan Perusahaan Perusahaan Media Online Indonesia (MOI) Provinsi Sumbar, DR (HC) Anul Jufri SH MH mengimbau masyarakat agar berfikir jernih dan tidak gegabah melontarkan isu.
“Ini bukan pekerjaan gampang seperti membolak balik telapak tangan, karena itu bersabarlah. Hingga kini Kementrian PUPR masih mengkaji untuk permanennya bagaimana, karena masih mengkawatirkan kondisi alami aliran sungai yang ada saat ini,” ujar pria yang bergelar Sutan Rajo Pahlawan yang juga merupakan Tim Hukum Nasional (THN) pasangan capres-cawapres nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar ini.
Dikatakan Anul, pihak Kementrian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumbar sudah memastikan akan memanfaatkan jalur yang sama, namun tentunya masih mengkaji kontruksi dan bentuk pengerjaan yang paling tepat. “Jadi, masyarakat harus bersabar,” imbaunya. (Fadil)